Fosil Lebah Madu 100 Juta Tahun Lampau Tergali

 

Photobucket


Ketika seekor lebah tanpa sengaja masuk ke damar dan berangsur-angsur menjadi ambar yang langka, ia tidak akan menyangka kemalangan yang dialaminya kali ini namun membuat manusia punya peluang memahami rupa dan struktur lebah purbakala. Baru-baru ini, dalam sebuah publikasi majalah Science, ilmuwan Amerika menuturkan bahwa mereka menemukan fosil lebah madu yang sudah 100 juta tahun sejarahnya di sebuah ambar di Asia Tenggara, dan ini juga merupakan fosil lebah madu tertua yang ditemukan hingga saat ini.

Menurut laporan CNN pada 30 Oktober lalu, dalam artikel yang ditulis seorang ahli ilmu binatang dari Universitas Oregon, AS yakni professor George Borneil tertulis, bahwa ambar ini ditemukan di sebuah pertambangan bagian utara Myanmar. “Ketika saya melihatnya, saya pastikan itu adalah ambar, sebab sebelumnya saya penah melihat ambar yang sesungguhnya.”

Dari hasil analisis terhadap ambar ini, para ilmuwan mendapati, bahwa sejumlah besar ciri lebah madu sekarang sudah ada sejak 100 juta tahun silam. Selain lebah madu ini, ambar tersebut juga dibungkusi dengan 4 kuntum bunga. Borneil menuturkan, ditinjau dari sini dapat dipastikan, bahwa lebah madu sudah beraktivitas dalam rumpun bunga sejak 100 juta tahun silam. Selain itu, lebah madu ini adalah lebah jantan, tidak ada hubungan “family” apapun dengan keluarga lebah madu sekarang, tubuhnya juga hanya 1/5 besarnya dengan lebah pekerja sekarang.

Setelah dibuktikan, stratum atau lapisan ambar ini terbentuk pada masa awal zaman kapur sekitar 100 juta tahun silam, fosilnya lebih awal 35-45 juta tahun dibanding fosil lebah madu tertua yang ditemukan sebelumnya. Temuan fosil lebah madu ini akan dapat membantu para ilmuwan untuk mengetahui sebab-sebab kecepatan pertumbuhan tanaman berbunga dari segi jumlah dan jenis dalam lingkungan di masa itu.

Ambar adalah resin dari tumbuhan family sipres Zaman Tersier, melalui efek geologi di kuburan bawah tanah dan masanya yang panjang, resin kehilangan unsur penguapan, kemudian mengeras dan menjadi ambar. Ia kerap hidup bersama dengan lapisan batu bara. Ambar adalah hidrokarbon, mengandung asam ambar dan resin ambar, ambar kebanyakan berbentuk ginjal, tumor, tetesan air yang memanjang dan lain–lain bentuk yang tidak beraturan.

Sedangkan warnanya sebagian besar berwarna kuning jingga, coklat, coklat kekuningan atau merah tua, hijau muda dan kuning, sedangkan jenis yang berwarna ungu muda sangat langka. Ambar adalah benda organic, menjadi lembek setelah dipanaskan dengan suhu 150?C, melumer di bawah suhu 250 derajat C-300 derajat C, ambar larut dalam alcohol dan menebarkan aroma damar yang harum semerbak. (Sumber Secret China)

0 komentar: